by George Francis Joseph, oil on canvas, 1817
Cerita Rakyat – Thomas Stamford Raffles adalah seorang administrator kolonial Inggris yang memainkan peran penting dalam sejarah Asia Tenggara, terutama di wilayah Hindia Belanda (sekarang Indonesia) pada awal abad ke-19.
Raffles lahir pada tahun 1781 di Britania Raya. Dia memulai karirnya di India Britania sebelum dipindahkan ke Hindia Belanda pada tahun 1811 sebagai Letnan Gubernur Jenderal Inggris di Pulau Jawa. Salah satu langkah paling terkenal yang diambilnya adalah mengusir pemerintahan Belanda yang berkuasa di pulau tersebut pada saat itu, ketika Belanda jatuh ke tangan Prancis selama Perang Napoleon.
Selama masa kekuasaannya di Jawa, Raffles dikenal karena kebijakan reformasinya. Dia mengeluarkan undang-undang yang menghapuskan monopoli perdagangan dan membatasi sistem tanam paksa yang diterapkan oleh Belanda, yang memberikan keleluasaan kepada para petani Jawa untuk menjalankan usaha mereka sendiri.
Raffles juga mendirikan institusi-institusi pendidikan dan kultural, termasuk pendirian museum di Batavia (sekarang Jakarta) dan menunjang pembangunan pengetahuan tentang budaya Jawa serta memperkenalkan hukum yang lebih adil.
Salah satu kontribusi pentingnya adalah pengarsipan dan pengumpulan pengetahuan tentang sejarah, budaya, dan flora-fauna di wilayah ini. Ini mengarah pada penulisan buku-buku yang menjadi referensi penting dalam memahami Indonesia pada masa itu.
Namun, pengaruhnya di Jawa berakhir relatif singkat karena kekalahan Inggris dari Belanda dalam Perang Napoleon. Meskipun demikian, warisannya tetap terasa dalam reformasi-reformasi yang dia usahakan selama masa singkatnya di Hindia Belanda. Setelah itu, Raffles berkontribusi dalam mendirikan Singapura sebagai pelabuhan perdagangan utama Britania di Asia Tenggara. Ia juga menjadi seorang ahli dalam mempromosikan pengetahuan tentang arkeologi dan sejarah Asia Tenggara.
Gagasan Dalam Pemerintahan Selama Menjabat
Thomas Stamford Raffles memiliki beberapa gagasan yang diwujudkan selama masa pemerintahannya di Hindia Belanda (sekarang Indonesia) dan Singapura:
Gagasan-gagasan ini mencerminkan keinginan Raffles untuk memperkenalkan reformasi administratif, mendorong perkembangan pendidikan dan budaya, serta mempromosikan perdagangan dan hubungan internasional dalam wilayah yang diperintahinya. Meskipun masa pemerintahannya relatif singkat, dampak dari langkah-langkahnya masih terasa dalam sejarah dan perkembangan wilayah-wilayah tersebut.
Cerita Rakyat - Halo sobat nakama, pernah ga sih kalian melihat atau mendengar nama Jesus…
Cerita Rakyat - Bajak laut kurohige memiliki beberapa anggota bekas narapidana penjara Impel Down, salah…
Cerita Rakyat - Hai nakama jumpa lagi dengan kami, pernahkah nakama sekalian mendengar nama Vasco…
Cerita Rakyat - Nakama pasti pernah mendengar atau melihat sekilas Shiryu, yang seringkali bersama Kurohige…
Cerita Rakyat - Pierre Tendean adalah salah satu perwira militer muda yang gugur dalam peristiwa…
Cerita Rakyat - H. Agus Salim, nama yang sering kita dengan di bangku sekolah dasar…